Para ilmuwan menemukan bahwa protein dalam telur, terutama yang
ditemukan pada putih telur, membantu kita tetap terjaga dan tetap
waspada.
Protein ini lebih efektif ketimbang karbohidrat yang
ditemukan dalam cokelat, biskuit dan makanan yang mengandung gula. Jenis
makanan itu menambah energi.
Para peneliti dari Cambridge
University menguji bagaimana substansi gizi itu berdampak pada sel otak
yang bisa membuat kita terjaga. Kandungan campuran protein dalam putih
telur akan membangkitkan sel-sel tersebut, memicu keluarnya kandungan
orexin. Sementara gula menghambat keluarnya orexin.
Dr.Denis
Burdakov, salah satu dari peneliti itu mengatakan, "Pilihlah jenis
makanan yang rasional." Jika Anda memiliki pilihan antara roti dengan
selai atau roti dengan telur, pilihlah pilihan yang terakhir.
"Meskipun
dari dua jenis pilihan mengandung kalori yang sama, tetapi kurang
protein akan membuat tubuh membakar lebih banyak kalori yang
dikonsumsi," kata Burdakov. Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal
syaraf seperti dikutip dari Daily Mail.
Di tahun 1960an ada iklan yang populer dengan memuat kalimat Pergilah bekerja dengan telurdi Inggris.
Penelitian
lanjutannya dilakukan oleh para peneliti dari British Nutrition
Foundation, yang sebagian didanai oleh perusahaan produk unggas.
Penelitian itu menyimpulkan bahwa jenis kolesterol yang ditemukan dalam
telur memiliki dampak minimal dalam peningkatan risiko serangan jantung.
Sementara
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa, berlawanan dengan persepsi
pada umumnya, sarapan yang menyehatkan adalah dengan telur, sebelum
berangkat bekerja.
Penyebab dari meningkatnya risiko kolesterol
adalah lemak jenuh yang terkandung dalam makanan ketimbang kolesterol
yang ditemukan dalam telur. Merokok, kelebihan berat badan dan kurang
berolahraga juga menyebabkan lemak darah dan kolesterol serta risiko
serangan jantung menjadi meningkat.